Kamis, 17 Juli 2014

puisi cahaya illahi

CAHAYA ILLAHI
Nur wahid
Akankah akan di hancurkan moral luhur ini merangai api-api
Menutup bahagia akhir masa yang di titipkan illahi
Bersandang suci melahirkan api manakala terapit apit
Mati mati lah hati ini.

Senja hitam di ufuk mentari berganti
Tak ubahnya cakrawala merajai diri
Tertutup lah bentangan kalbu yang tercabik api
Menyalakan amarah, dendam, penghinaan yang menyinggahi.

Awass, awass, awass disini
Hidup membosankan penuh dengan wilayah api
Disana disini adanya ladang udara pencemaran hati
Tak pernahkah kau terbesit akal sehat cahaya illahi,

 Iman Illahi  ternodai oleh hatimu sendiri
Yang enggan sepucuk embun di tubi
Kenalilah pejamkanlah renungkanlah apa mentari
Yang membuka luasnya kasih pada tiap diri
Cahaya illahi

                                                                                    Purwokerto, 2 mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar